Definisi Produk dan Jasa
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk daya tarik, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang bisa
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk
tidak hanya berupa objek-objek yang berwujud namun bisa juga berupa
kepuasan atas suatu pelayanan yang telah digunakan. Sebagai contoh : jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau campuran
entitas-entitas ini.
Jasa adalah produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat,
atau kepuasan yang dijual dan pada intinya tak berwujud, seperti:
–
Perbankan
–
Hotel
–
Perencanaan pajak
–
Perbaikan rumah
–
Salon
–
Rumah sakit
–
Konsultasi
–
Dll
Masing-masing produk atau jasa yang
ditawarkan kepada pelanggan dapat dipandang pada tiga tingkat:
Produk inti terdiri dari manfaat penyelesaian masalah inti yang dicari konsumen
ketika mereka membeli sebuah produk.
Produk inti menjawab pertanyaan : Apa yang sebenarnya
dibeli oleh konsumen?
Produk aktual adalah produk yang memiliki lima karakteristik yaitu tingkat kualitas, fitur, desain, nama
merek, dan kemasan.
Produk tambahan adalah produk actual yang ditambah beragam jasa dan manfaat yang
ditawarkan bersama produk aktual, seperti jaminan, pengiriman gratis,
instalasi, dan pemeliharaan.
Kategori Produk dan Jasa
1.
Produk Konsumen
Produk
konsumen adalah produk yang
dibeli oleh konsumen akhir, biasanya digolongkan menurut kebiasaan belanja
konsumen, meliputi :
– Produk
kebutuhan sehari-hari adalah produk dan jasa yang sering dan cepat dibeli oleh pelanggan
dan disertai usaha yang sedikit dalam membandingkan dan membeli. Misalnya
Sabun, permen dan cemilan(Makanan).
– Produk
belanja adalah produk dan jasa konsumen yang jarang di beli pelanggan
membandingkan
kecocokan harga, kualitas, dan gayanya dengan cermat. Contohnya Mebel, pakaian, jasa hotel.
– Produk
khusus adalah produk konsumen dengan
karakteristik unik atau identifikasi merek yang dicari oleh kelompok pembeli
tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha khusus untuk memperolehnya.
Misalnya, merek serta jenis mobil tertentu,
pakaian yang dirancang desainer, jasa medis.
– Produk tak
dicari adalah produk konsumen yang
keberadaannya tidak diketahui atau jika diketahuipun, tidak terpikir untuk
membelinya. Contohnya asuransi jiwa.
2.
Produk Industri
Produk
industry adalah produk yangdibeli
untuk pemrosesan lebih jauh atau untuk digunakan dalam melaksanakan bisnis, meliputi:
– Bahan dan
suku cadang
– Barang
modal
– Persediaan
– Jasa
Setelah ditetapkan produk yang akan di produksi oleh
sebuah perusahaan, maka perusahaan tersebut berkewajiban untuk menetapkan
keputusan lanjutan terhadap produk tersebut, misalnya dalam hal pemasaran. Yang
artinya, sebuah keputusan untuk individu produk itu sendiri, yang mana
keputusan itu melibatkan :
Ø
Atribut produk, Keputusan atribut
produk melibatkan kualitas produk, fitur, serta gaya dan desain terhadap produk tersebut.
Ø
Penetapan merek, Keputusan penetapan
merek meliputi pemilihan nama merek dan mengembangkan strategi merek.
Ø
Kemasan, memberikan banyak manfaat kunci, seperti perlindungan, ekonomi,
kenyamanan, dan promosi Keputusan kemasan sering meliputi desain label,
yang menunjukkan, menggambarkan, dan mungkin mempromosikan produk
Ø
Pelabelan, Label melakukan beberapa
fungsi; label mengidentifikasi produk atau merek, label juga menggambarkan
beberapa hal mengenai produk seperti: yang membuat, di mana dibuat, isinya,
bagaimana penggunannya, dan bagaimana menggunakannya secara aman. Dewasa ini,
pemberian label dipengaruhi oleh penetapan harga unit, tanggal kedaluarsa dan
label keterangan gizi/nutritional labeling.
Ø
Pelayanan pendukung produk Perusahaan juga mengembangkan jasa
pendukung produk yang meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan serta
perlindungan terhadap pesaing.
Beberapa
analis memandang merek sebagai aset permanen perusahaan yang utama
Merek
lebih dari sekadar nama dan lambang—merek membentuk segala arti produk
atau jasa bagi konsumen. Merek
oleh perusahaan dianggap sebagai ekuitas atau modal yang sangat berharga untuk
kelanjutan perusahaannya, karena merek merupakan ujung tombak ingatan konsumen
terhadap produk atau jasa yang meraka hasilkan. Ekuitas
merek, adalah nilai dari suatu merek, sejauh mana merek itu mempunyai loyalitas
merek yang tinggi, kesadaran nama, kualitas yang diterima, asosiasi merek yang
kuat, serta asset lain seperti paten, merek dagang, dan hubungan saluran. Ekuitas
merek adalah pengaruh diferensial positif bahwa mengenal nama merek akan
membuat pelanggan merespons produk atau jasa
Merek secara garis besar adalah nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan, atau
kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau
jasa dari satu kelompok penjual dan membedakannya dengan produk pesaing.
Dalam membangun merek, perusahaan harus membuat keputusan
tentang:
• Positioning merek, Positioning merek yang paling kuat membentuk kepercayaan dan nilai
konsumen yang kuat.
• Pemilihan nama merek, Pemilihan nama merek melibatkan penemuan nama merek terbaik berdasarkan
tinjauan seksama manfaat produk, pasar sasaran, dan strategi pemasaran yang
diajukan
• Sponsor merek Produsen mempunyai empat pilihan sponsor
merek
·
Pengembangan
merek
Perusahaan juga mempunyai empat pilihan ketika perusahaan mengembangkan
merek
Perusahaan dapat mernperkenalkan:
1.
Perluasan
lini . Perluasan lini (line extension),
menggunakan nama merek sukses untuk memperkenalkan tambahan jenis barang dalam
kategori produk tertentu dengan menggunakan nama merek yang sama, seperti
aroma, bentuk, warna, bahan tambahan, atau ukuran kemasan baru. Cara ini
relatif biaya relatif murah, dapat sebagai memanfaatkan kapasitas berlebih,
atau sekedar meminta pengecer untuk menyediakan rak yang lebih memadai. Cara
ini mengandung resiko, yaitu meluasnya penjualan dapat mengorbankan produk lain
dalam lini, “mengkanibalisasi” produk lain dari perusahaan sendiri.
2. Perluasan merek
Perluasan merek yaitu menggunakan nama merek sukses untuk meluncurkan
produk baru atau modifikasi dalam kategori baru. Yamaha menggunakan nama
perusahaan untuk produk yang berbeda seperti motor, piano, gitar. Perluasan
merek membuat suatu produk baru segera dikenali dan karenanya lebih cepat
diterima. Hal ini dapat menghemat biaya iklan. Jika sebuah perluasan lini gagal, hal itu dapat membahayakan sikap konsumen terhadap produk
lain dengan nama merek yang sama. Selain itu, nama merek mungkin tidak tepat
bagi produk baru tertentu. Nama merek jika dipakai berlebihan mungkin
menghilangkan posisi tertentu dibenak khalayak.
3. Multimerek
Perusahaan seringkali memperkenalkan merek tambahan dalam kategori yang
sama. Pemberian multimerek memberikan sebuah cara untuk membangun sifat dan
ketertarikan yang berbeda bagi motif pembelian yang berbeda. Hal itu juga
memungkinkan perusahaan untuk menempati ruang yang lebih banyak dirak pengecer.
Perusahaan mungkin ingin melindungi merek utamanya dengan membuat merek
pengiring (flanker) atau merek petarung (fighter brands). Akhirnya perusahaan
dapat mengembangkan nama merek terpisah untuk berbagai daerah atau negara.
Kerugian utama dari pemberian multimerek adalah bahwa setiap merek mungkin
hanya memperoleh pangsa pasar yang kecil.
4. Merek baru Perusahaan dapat
menciptakan nama merek baru ketika memasuki kategori
produk baru, karena tidak satu pun merek yang ada cocok. Kemungkinan
lain, perusahaan mungkin melihat bahwa pengaruh nama merek yang ada sekarang
memudar dan diperlukan nama merek baru. Kemungkinan lainnya perusahaan mungkin
memperoleh merek baru dalam kategori baru lewat akuisisi. Penawaran merek baru
yang terlalu banyak dapat menyebabkan penyebaran sumber daya perusahaan pada masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar