Selasa, 01 Oktober 2013

tugas1-Produk, Jasa dan Strategi Penentuan Merek



Definisi Produk dan Jasa
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk daya tarik, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang bisa memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk tidak hanya berupa objek-objek yang berwujud namun bisa juga berupa kepuasan atas suatu pelayanan yang telah digunakan. Sebagai contoh : jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau campuran entitas-entitas ini.
Jasa adalah produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang dijual dan pada intinya tak berwujud, seperti:
     Perbankan
     Hotel
     Perencanaan pajak
     Perbaikan rumah
     Salon
     Rumah sakit
     Konsultasi
     Dll
Masing-masing produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dapat dipandang pada tiga tingkat:
Produk inti terdiri dari manfaat penyelesaian masalah inti yang dicari konsumen ketika mereka membeli sebuah produk. Produk inti menjawab pertanyaan : Apa yang sebenarnya dibeli oleh konsumen?
Produk aktual adalah produk yang memiliki lima karakteristik yaitu tingkat kualitas, fitur, desain, nama merek, dan kemasan.
Produk tambahan adalah produk actual yang ditambah beragam jasa dan manfaat yang ditawarkan bersama produk aktual, seperti jaminan, pengiriman gratis, instalasi, dan pemeliharaan.
Kategori Produk dan Jasa
1.      Produk Konsumen
Produk konsumen adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir, biasanya digolongkan menurut kebiasaan belanja konsumen, meliputi :
     Produk kebutuhan sehari-hari adalah produk dan jasa yang sering dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai usaha yang sedikit dalam membandingkan dan membeli. Misalnya Sabun, permen dan cemilan(Makanan).
     Produk belanja adalah produk dan jasa konsumen yang jarang di beli pelanggan  membandingkan kecocokan harga, kualitas, dan gayanya dengan cermat. Contohnya Mebel, pakaian, jasa hotel.
     Produk khusus adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek yang dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha khusus untuk memperolehnya. Misalnya, merek serta  jenis mobil tertentu, pakaian yang dirancang desainer, jasa medis.
     Produk tak dicari adalah produk konsumen yang keberadaannya tidak diketahui atau jika diketahuipun, tidak terpikir untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa.
2.      Produk Industri
Produk industry adalah produk yangdibeli untuk pemrosesan lebih jauh atau untuk digunakan dalam melaksanakan bisnis, meliputi:
     Bahan dan suku cadang
     Barang modal
     Persediaan
     Jasa

Setelah ditetapkan produk yang akan di produksi oleh sebuah perusahaan, maka perusahaan tersebut berkewajiban untuk menetapkan keputusan lanjutan terhadap produk tersebut, misalnya dalam hal pemasaran. Yang artinya, sebuah keputusan untuk individu produk itu sendiri, yang mana keputusan itu melibatkan :
Ø  Atribut produk, Keputusan atribut produk melibatkan kualitas produk, fitur, serta gaya dan desain terhadap produk tersebut.
Ø  Penetapan merek, Keputusan penetapan merek meliputi pemilihan nama merek dan mengembangkan strategi merek.
Ø  Kemasan, memberikan banyak manfaat kunci, seperti perlindungan, ekonomi, kenyamanan, dan promosi Keputusan kemasan sering meliputi desain label, yang menunjukkan, menggambarkan, dan mungkin mempromosikan produk
Ø  Pelabelan, Label melakukan beberapa fungsi; label mengidentifikasi produk atau merek, label juga menggambarkan beberapa hal mengenai produk seperti: yang membuat, di mana dibuat, isinya, bagaimana penggunannya, dan bagaimana menggunakannya secara aman. Dewasa ini, pemberian label dipengaruhi oleh penetapan harga unit, tanggal kedaluarsa dan label keterangan gizi/nutritional labeling.
Ø  Pelayanan pendukung produk Perusahaan juga mengembangkan jasa pendukung produk yang meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan serta perlindungan terhadap pesaing.

Beberapa analis memandang merek sebagai aset permanen perusahaan yang utama
Merek lebih dari sekadar nama dan lambang—merek membentuk segala arti produk atau jasa bagi konsumen. Merek oleh perusahaan dianggap sebagai ekuitas atau modal yang sangat berharga untuk kelanjutan perusahaannya, karena merek merupakan ujung tombak ingatan konsumen terhadap produk atau jasa yang meraka hasilkan. Ekuitas merek, adalah nilai dari suatu merek, sejauh mana merek itu mempunyai loyalitas merek yang tinggi, kesadaran nama, kualitas yang diterima, asosiasi merek yang kuat, serta asset lain seperti paten, merek dagang, dan hubungan saluran. Ekuitas merek adalah pengaruh diferensial positif bahwa mengenal nama merek akan membuat pelanggan merespons produk atau jasa
Merek secara garis besar adalah nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu kelompok penjual dan membedakannya dengan produk pesaing.
Dalam membangun merek, perusahaan harus membuat keputusan tentang:
•          Positioning merek,  Positioning merek yang paling kuat membentuk kepercayaan dan nilai konsumen yang kuat.
•          Pemilihan nama merek, Pemilihan nama merek melibatkan penemuan nama merek terbaik berdasarkan tinjauan seksama manfaat produk, pasar sasaran, dan strategi pemasaran yang diajukan
•          Sponsor merek Produsen mempunyai empat pilihan sponsor merek
·         Pengembangan merek
Perusahaan juga mempunyai empat pilihan ketika perusahaan mengembangkan merek
Perusahaan dapat mernperkenalkan:
1.       Perluasan lini . Perluasan lini (line extension), menggunakan nama merek sukses untuk memperkenalkan tambahan jenis barang dalam kategori produk tertentu dengan menggunakan nama merek yang sama, seperti aroma, bentuk, warna, bahan tambahan, atau ukuran kemasan baru. Cara ini relatif biaya relatif murah, dapat sebagai memanfaatkan kapasitas berlebih, atau sekedar meminta pengecer untuk menyediakan rak yang lebih memadai. Cara ini mengandung resiko, yaitu meluasnya penjualan dapat mengorbankan produk lain dalam lini, “mengkanibalisasi” produk lain dari perusahaan sendiri.
2.       Perluasan merek
Perluasan merek yaitu menggunakan nama merek sukses untuk meluncurkan produk baru atau modifikasi dalam kategori baru. Yamaha menggunakan nama perusahaan untuk produk yang berbeda seperti motor, piano, gitar. Perluasan merek membuat suatu produk baru segera dikenali dan karenanya lebih cepat diterima. Hal ini dapat menghemat biaya iklan. Jika sebuah perluasan lini gagal, hal itu dapat membahayakan sikap konsumen terhadap produk lain dengan nama merek yang sama. Selain itu, nama merek mungkin tidak tepat bagi produk baru tertentu. Nama merek jika dipakai berlebihan mungkin menghilangkan posisi tertentu dibenak khalayak.

3.       Multimerek
Perusahaan seringkali memperkenalkan merek tambahan dalam kategori yang sama. Pemberian multimerek memberikan sebuah cara untuk membangun sifat dan ketertarikan yang berbeda bagi motif pembelian yang berbeda. Hal itu juga memungkinkan perusahaan untuk menempati ruang yang lebih banyak dirak pengecer. Perusahaan mungkin ingin melindungi merek utamanya dengan membuat merek pengiring (flanker) atau merek petarung (fighter brands). Akhirnya perusahaan dapat mengembangkan nama merek terpisah untuk berbagai daerah atau negara. Kerugian utama dari pemberian multimerek adalah bahwa setiap merek mungkin hanya memperoleh pangsa pasar yang kecil.

4.       Merek baru Perusahaan dapat menciptakan nama merek baru ketika memasuki kategori
produk baru, karena tidak satu pun merek yang ada cocok. Kemungkinan lain, perusahaan mungkin melihat bahwa pengaruh nama merek yang ada sekarang memudar dan diperlukan nama merek baru. Kemungkinan lainnya perusahaan mungkin memperoleh merek baru dalam kategori baru lewat akuisisi. Penawaran merek baru yang terlalu banyak dapat menyebabkan penyebaran sumber daya perusahaan pada masing-masing.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar